PANGERAN PENGUNGSI
Wajah siapakah terselip di antara pengungsi?
Apakah itu kamu yang menghindari ledakan cinta
Dan terpuruk dalam kebimbangan masa?
Sejak mei; timtim, aceh, ambon, nusa tenggara dan
Entah nanti
Bom di tanam sembarangan
Tanpa mengindahkan rambu – rambu jalan.
Sedang kamu masih asyik dengan catatan harian
Tentang kenangan, kota bunga
Dan impian pelaminan
Atau tentang istana pasir dimana tertawa seorang
Pangeran
Nyatanya, pangeran itu terjebak
Di barak pengungsian
Miskin dan tersia
Tanpa selimut, air, makanan apalagi mahkota.
Wajah siapakah yang terselip di antara pengungsi?
Sementara koran-koran hari ini mencetak darah
Yang tumpah di tanah tumpah darah,
Di halaman tengah
Puisi cintamu nampang dengan gagah
Tanpa busana!
Sedang sang pangeran
Berebut jatah makanan dengan seorang bocah
Yang tersesat di gambar iklan