Rabu, 06 Juni 2012

PUISI


PANGERAN PENGUNGSI
Wajah siapakah terselip di antara pengungsi?
Apakah itu kamu yang menghindari ledakan cinta
Dan terpuruk dalam kebimbangan masa?
Sejak mei; timtim, aceh, ambon, nusa tenggara dan
Entah nanti
Bom di tanam sembarangan
Tanpa mengindahkan rambu – rambu jalan.
Sedang kamu masih asyik dengan catatan harian
Tentang kenangan, kota bunga
Dan impian pelaminan
Atau tentang istana pasir dimana tertawa seorang
Pangeran
Nyatanya, pangeran itu terjebak
Di barak pengungsian
Miskin dan tersia
Tanpa selimut, air, makanan apalagi mahkota.

Wajah siapakah yang terselip di antara pengungsi?
Sementara koran-koran hari ini mencetak darah
Yang tumpah di tanah tumpah darah,
Di halaman tengah
Puisi cintamu nampang dengan gagah
Tanpa busana!
Sedang sang pangeran
Berebut jatah makanan dengan seorang bocah
Yang tersesat di gambar iklan

PUISI


Diorama

kesaksiankulah ini
kesaksian penyakit pekak
hidup dijaman yang onak
dimana sajak demi sajak tidak bisa tidak
cuma mengeja ruang yang kian sesak

kesaksiankulah ini
kesaksian yang berkisah tentang sebuah generasi
dimana aku dan kamu berputar didalamnya
menjadi bagian yang berdosa
lantaran ketidakberdayaan kita
menjinakkan rumus-rumus kehidupan
maka dengan sempurna
lahirlah anak-anak kita lewat tabung-tabung televisi
dimana tangisnya menjelma tangga lagu-lagu dunia
yang menggema, menjauh dari kesahajaaan tembang bumi pertiwi
dimana ocehannya adalah rekaman iklan-iklan
yang mencabik-cabik kesederhanaan
mereka, anak-anak kita
tidak lagi darah daging kita sendiri
lantaran darahnya telah lunas dialiri gincu modernisasi
lantaran dagingnya tlah rampung diototi parfum industrialisasi
hingga terkesiaplah kia
tatkala mereka tak punya jati diri
poraklah harapan kita
kala pendidikan hanya mentasbih mereka
sebagai serombongan kuda dengan kaca mata satu arah

Yang t'lah pergi


Yang t`lah pergi
Kusandarkan hati ini dalam sunyi sepi kesendirian
Bersama kenangan indah saat bersamamu
Saat-saat indah kita dahulu...
Terlukis diantara hati itu
          Kini engkau t`lah pergi dariku
          Pergi jauh dan menorehkan luka dihati
          Dan kau takkan pernah kembali
          Untuk kedua kalinya
Kini ku hanya bias meratapi
Meratapi kesendirian tanpa hadirmu disisi
Kini hatiQu terasa hampa setelah kepergianmu
Dan hanya berbalut kesedihan.....
          Takkan ada lagi senyum indahmu
          Takkan ada lagi canda tawa itu
          Dan takkan ada lagi cinta-cinta lain selain cintamu
          Karena cintamu t`lah terukir abadi dihatiku.......
Selamat tinggal wahai sang kekasih.....
S`moga kita dapat bertemu kembali
Meski didunia berbeda
Namun cinta kita tetap sama
Kasih.... my heart just for you......!!!!
               

puisi


Yang t`lah pergi
Kusandarkan hati ini dalam sunyi sepi kesendirian
Bersama kenangan indah saat bersamamu
Saat-saat indah kita dahulu...
Terlukis diantara hati itu
          Kini engkau t`lah pergi dariku
          Pergi jauh dan menorehkan luka dihati
          Dan kau takkan pernah kembali
          Untuk kedua kalinya
Kini ku hanya bias meratapi
Meratapi kesendirian tanpa hadirmu disisi
Kini hatiQu terasa hampa setelah kepergianmu
Dan hanya berbalut kesedihan.....
          Takkan ada lagi senyum indahmu
          Takkan ada lagi canda tawa itu
          Dan takkan ada lagi cinta-cinta lain selain cintamu
          Karena cintamu t`lah terukir abadi dihatiku.......
Selamat tinggal wahai sang kekasih.....
S`moga kita dapat bertemu kembali
Meski didunia berbeda
Namun cinta kita tetap sama
Kasih.... my heart just for you......!!!!
               

puisi


“Mengapa Tak Kita Coba Lagi???”

Mungkin laut ini terlalu sempit untuk kita arungi....
Mungkin hati ini terlalu kecil untuk dipersatukan...
Mengapa kita tak biarkan saja cinta itu mengalir...
Mengapa tak kita biarkan saja cinta itu tumbuh apa adanya???

Mungkin perahu ini terlalu kecil untuk kita pakai mengarungi lautan....
Hingga tak dapat menahan ombak yang menghantam silih berganti.
Hingga kita terhempas dan berpisah begitu jauh...

Kini seiring bergulirnya waktu, kita dipertemukan kembali...
Mengapa tak kita coba lagi membuat perahu yang lebih besar???
Yang mampu membawa kita mengarungi samudera...
Meski ombak dan badai datang menerjang....

By: Rhoelk Green travolta